>> Sabtu, 06 Februari 2010
RAHASIA MENAKLUKAN GODAAN DUNIA
Oleh: K.H. Abdullah Faqih Langitan
Manusia akan celaka ketika ia kehilangan arah menu8ju jalan kebenaran. Yakni jalan yang diridhoi oleh Allah swt. Sedangkan tidak ada sesuatu yang bias menyesatkan manusia dari jalan kebenaran selain empat hal : godaan dunia, makhluk (sesame manusia), setan dan nafsu.
Kita harus sangat berhati-hati ketika berhadapan dengan kemilau dunia. Jangan sampai ia menyilaukan mata hati kita, apalagi sampai membutakannya. Sehingga kita kehilangan nurani dan akal sehat. Dua hal yang membedakan kita dengan binatang.
Imam al-ghozaliy dalam kitabnya minhajul abidin, menjelaskan bahwa manusia dalam kaitannya dengan upaya menaklukan godaan dunia terbagi menjadi tiga tingkatan. Yaitu manusia yang memiliki kesempurnaan mata hati dan kecerdasan pikiran, manusia dengan keinginan kuat dan kesungguhan beribadah, dan terakhir Ahlul Ghoflah yang terhalang dari kebenaran.
Ketiga tingkatan tersebut memiliki tingkatan sendiri-sendiri yang berbeda satu sama lain. Misalkan, jika kita termasuk orang-orang yang berada dalam tingkatan pertama, maka cukuplah bagi kita mengetahui bahwa kemilau dunia adalah musuh dari kekasih kita (Allah swt). Sehingga kitapun harus turut memusuhinya. Selayaknya seorang musuh, sedapat mungkin kita harus berusaha menaklukannya. Kemilau dunia juga adalah lawan yang memerangi akal pikiran. Sedangkan kita tahu bahwa akal pikiran adalah harta manusia yang paling berharga.
Sedangkan apabila kita berada pada tingkatan yang kedua. Yakni orang-orang yang memiliki keinginan kuat dan kesungguhan beribadah. Maka untuk menaklukan godaan dunia, cukuplah dengan sebuah anggapan bahwa kemilau dunia adalah sesuat yang teramat sangat buruk. Karena ia satu-satunya hal yang akan mengalihkan pikiran kita dari keinginan untuk beribadah. Coba kita renungkan! Jika dengan hanya memikirkannya saja kita sudah kehilangan kesempatan untuk beribadah, lalu bagaimana jika seandainya kita benar-benar telah memilikinya?
Terakhir, tingkatan ahlul ghoflah yang terhalang dari kebenaran. Yakni orang-orang yang dalam hatinya, tidak tumbuh semangat untuk selalu memuliakan dirinya dengan banyak beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Apabila kita termasuk dalam tingkatan ini, maka cukuplah kita tahu bahwa segala kenikmatan dunia hanya akan kita rasakan sementara. Ia tidak akan kita miliki selamanya. Bias jadi ia meninggalkan kita atau kita yang meninggalkannya terlebih dahulu.
Harta benda sebanyak apapun, suatu saat akan habis juga. Bahkan seandainya harta benda yang kita miliki takkan habissampai tujuh turunan, toh kita yang tidak mungkin bertahan selama itu. Maka dari itu, untuk apa kita bersusah payah menghabiskan waktu dan membuang-buang umur hanya untuk sekedar mencari sesuatu yang hanya bertahan sekejap mata?
0 komentar:
Posting Komentar