Pengaruh Elit Parpol
>> Minggu, 28 Februari 2010
Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, keberadaan Nahdlatul Ulama (NU) menjadi incaran elit partai politik (parpol). Bahkan, elit tersebut akan bermain di Muktamar NU 2010 dalam menentukan kepemimpinan organisasi tersebut.
Politisi senior NU Taufikurrahman Saleh, di Jakarta, Selasa (23/2) mengaku melihat kecenderungan itu dan meminta semua pihak untuk mewaspadainya.
Menurut dia, tindakan elit parpol yang bermain di Muktamar NU tersebut sangat membahayakan keberadaan NU. Sebab selain membuat arena muktamar tidak sehat, tapi juga membuat NU tidak mandiri. Bukan tidak mungkin ada kepentingan politik elit parpol untuk memanfaatkan organisasi NU yang kini memiliki posisi strategis.
Terkait hal itu, Taufikurrahman mengimbau kepada pengurus wilayah (PW) dan pengurus cabang (PC) untuk mewaspadai elit parpol yang bermain di arena muktamar. Disamping itu, jangan sampai mudah dipengaruhi oleh kepentingan elit politik.
PWNU dan PCNU harus menguatkan imnunasinya. Jangan sampai NU ke depan dikendalikan oleh parpol, ujarnya. Sebagai lembaga yang memiliki posisi strategis, Menurut dia, posisi NU harus berada diatas parpol. Ini untuk menjaga kemandirian NU pada masa mendatang.
Jangan sampai parpol yang memainkan NU. Dalam situasi seperti ini, kriteria Ketum PBNU yang paling tepat adalah dia yang punya kemandirian dan tidak mudah diakali oleh pihak yang ingin mengobok-obok NU, jelasnya.
Dengan demikian, lanjut Taufikurrahman, NU akan menjadi kekuatan civil society yang bisa mengontrol partai dan kekuasaan di tengah demokrasi yang semu. Kalau memang NU ingin bersih dari kepentingan politik, maka ketua umum PBNU yang akan datang harus bersih dari pengaruh parpol. Jangan sampai NU diperalat oleh kepentingan jangka pendek elit partai yang sangat pragmatis, tegasnya.
Terhadap elit parpol, salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengimbau agar elit parpol sebaiknya memberikan data-data akurat tentang perkembangan perpolitikan di Indonesia,
Kemarin-kemarin datang ke kiai saja tidak pernah. Sekarang karena mau muktamar berusaha datang mempengaruhi kiai, katanya.
0 komentar:
Posting Komentar