Dasar-dasar perkawinan
>> Sabtu, 30 Januari 2010
DASAR-DASAR PERKAWINAN
Perkawinan adalah sunnatullah, hukum alam di dunia. Perkawinan dilakukan oleh manusia, hewan, bahkan oleh tumbuh-tumbuhan. Allah s.w.t. berfirman:
سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لاَ يَعْلَمُونَ
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
(Q.S. 36 Yaa siin 36)
وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.(Q.S. 51 Adz Dzaariyaat 49)
Para sarjana ilmu alam mengatakan bahwa segala sesuatu terdiri dari dua pasangan. Misalnya air yang kita minum (terdiri dari oxygen dan hidrogen), listrik ada positif ada negatifnya, ada langit ada bumi, ada atap ada lantai, dsb.
Manusia adalah makhluk yang lebih dimuliakan dan lebih di utamakan Allah dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya. Allah telah menetapkan aturan-aturan tentang perkawinan bagi manusia dengan aturan-aturan yang tidak boleh dilanggar. Orang tidak boleh berbuat semaunya. Allah tidak membiarkan manusia berbuat seenakknya seperti binatang, kumpul dengan lawan jenis senaknya saja tanpa menghiraukan sekitarnya.
Allah telah memberikan batas dengan peraturan-peratuan-Nya yaitu dengan syariat yang ada dalam al-qur’an dan sunnah rasul-Nya dengan hukum-hukum perkawinan. Demikian hukum-hukum lainnya yang bertalian dengan perkawinan, yang akan diterangkan dalam blog ini secara terperinci. Insya allah.
1.ANJURAN UNTUK MENIKAH
Islam sangat menganjurkan perkawinan. Banyak serkali ayat-ayat al-qur’an dan hadith-hadith nabi yang memberikan anjuran untuk menikah, di antaranya:
A.Ayat-ayat al-qur’an
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Q.S. 30 Ar Ruum 21)
وَاللهُ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً وَجَعَلَ لَكُم مِّنْ أَزْوَاجِكُم بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ اللهِ هُمْ يَكْفُرُونَ
Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah?" (Q.S. 16 An-Nahl 72)
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلاً مِّن قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجاً وَذُرِّيَّةً وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَن يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللهِ لِكُلِّ أَجَلٍ كِتَابٌ
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu). (Q.S. 13 Ar Ra'd 38)
وَأَنكِحُوا الْأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاء يُغْنِهِمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Q.S. 24 An Nuur 32)
B.HADITH-HADITH RASULLAH SAW:
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadith dari sahabat Anas ra. Ada tiga orang yang berkunjung kerumah-rumah isteri rasulallah saw, menanyaakan tentang ibadah nabi saw. Setelah mendapat jawaban mereka menanggapi sedikit ibadah nabi. Mereka berkata: bagaimana dengan kita ini? Padahal beliau telah diampuni dosanya, baik yang lampau maupun yang akan dating. Salah seorang di antara mereka berkata: “saya akan shalat tahajjud setiap malam”. Lainnya mengatakan: “saya akan berpuasa sepanjang tahun, tidak akan berhenti”. Yang lain lagi berkata: “saya akan menjauhi perempuan,saya tidak akan nikah selamanya”.
Kemudian rasulallah saw bersabda:
انتم الذين قلتم كذاوكذا؟ أما والله إنّي لأخشاكم لله وأتقاكم له لكنّي أصوم وأفطر وأصلّي وأرقد وأنتزوّج النّساءفمن رغب عن سنّتي فليس منّي.
“Kalian berkata begitu, ketahuilah, demi Allah, saya adalah orang yang paling takut kepada allah di antara kalian dan yang paling takwa kepada-Nya, tetapi saya berpuasa dan kadang-kadang tidak berpuasa, saya shalat, dan saya tidur, dan saya juga menikah dengan perempuan. Orang yang tidak suka dengan sunnah saya dia bukan pengikut saya.”
يا معشر الشّباب من استطاع منكم الباءة فاليتزوّج فإنّه أغضّ للبصر وأحصن للفرج ومن لم يستطع فعليه بالصوم فإنّه له وجاء.
“Wahai para pemuda, barang siapa yang telah mampu maka hendaklah segera menikah, sebab nikah akan lebih menundukan pandangan dan lebih menjaga kehormatan, kalau belum mampu maka berpuasalah, karena puasa akan menjadi perisai baginya.” (HR:Bukhari dan Muslim)
ثلاثة حقّ على الله عونهم المجاهد في سبيل الله والمكاتب الذى يريد الأداء والناكح ألذي يريد العفاف.
“Ada tiga orang yang berhak mendapatkan pertolongan allah. Orang yang berjuang di jalan Allah, hamba sahaya yang berniat akan menebus dirinya damn orang yang nikah untuk melindungi dirinya.” (HR: Tirmidzi dari Abu Hurairah)
أربع من سنن المرسلين الحنّاء والتّعطّر والسّواك والنّكاح.
“Empat perkara yang termasuk sunnah para rasul yaitu: berpacar (celak mata), memakai wangi-wangian, bersiwak, dan nikah.” (HR:Tirmidzi dari Abu Ayub)
من سعادة ابن آدم ثلاثة ومن سقاوة ابن آدم ثلاثة، من سعادة ابن آدم المرأة الصّالحة والمسكن الصّالح والمركب الصّالح. ومن سقاوة ابن آدم المرأة السّوء والمسكن السّوء والمركب السّوء
“Di antara kebahagiaan anak cucu adam ada tiga macam, dan penderitaan anak cucu adam ada tiga macam. Yang membahagiakan ialah perempuan yang sholehah, tempat tinggal yang baik, dan kendaraan yang baik. Penderitaannya adalah peremppuan yang jahat, tempat tinggal yang jelek, dan kendaraan yang jelek.”
2. LARANGAN HIDUP MEMBUJANG
Islam melarang hidup membujang, yaitu enggan menikah dengan maksud untuk tekun ibadah, menjauhkan diri dari kesenangan dunia dan menghindarkan diri dari kewajiban mengasuh anak. Rasulallah saw bersabda:
لا رهبا نيّة في الإسلام
“Tidak ada rahbaniyyah (hidup membujang) dalam Islam”.
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُواْ لاَ تُحَرِّمُواْ طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ وَلاَ تَعْتَدُواْ إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.(Q.S. 5 Al Maa-idah 87)
Orang-orang yang hidupmembujang berpegang pada hadith-hadith dloif (lemah):
خيركم في المأتين الخفيف الحاذّ الّذي لا أهل له ولا ولد
“Sebaik-baik kamu dimasa 200 tahun mendatang (sejak masa nabi) adalah orang-orang yang ringan, tidak beristri dan tidak punya anak.”
إذا كان سنة خمس ومائة فلأن يربّي أحدكم جر وكلب خير من أن يربّي ولدا
“Bila tiba tahun 150, ora yang mengasuh anak anjing lebih baik dari pada mengasuh anak.”
Orang-orang yang tidak menikah berpegang pada dua hadith tersebut di atas untuk hidup membujang. Dua hadith ini adalah maudlu’(palsu) yang tidak pernah disabdakan oleh baginda rasulallah saw.
Ahli-ahli sufi berpegang kuat pada hadits tersebut di atas, mereka tidak pernah tahu tentang mana yang hadith dan mana yang bukan. Mereka tidak dapat membedakan antara hadits shohih dengan hadits dloif dan hadits maudlu’. Sebab mereka memang bukan ahli hadits dan mereka juga suka mengerjakan bid’ah.
0 komentar:
Posting Komentar